Luar Bias Pasar Ini Dihuni Ribuan Kelelawa



Ruko baru Pasar Tugu, Kota Bandar Lampung, tidak laku, gedung berlantai yang tadinya megah kini dibiarkan tanpa perhatian. Akibatnya gedung berlantai itu hancur tanpa penghuni.

Bau busuk tercium jelas disaat Lampung Post, berkunjung kegedung berlantai pasar teradisonal ini. Ratusan bahkan ribuan kelelawar memenuhi gedung lantai tiga pasar tugu, bau kotoran binatang itu menyengat, genangan air memenuhi gedung megah milik Pemerintahan Kota tersebut. Suara ribut dari ribuan binatang ini tidak pernah berhenti setiap waktunya disaat ada mausia yang bekunjung kepasar ini.

Kaca penghias gedung tidak ada satu pun yang terpasang Kondisi ini terus dibiarkan setiap harinya. Bukan hanya itu saja atap gedung sudah tidak berpungai lagi sangat wajar jika hujan turun gedung berlantai ini digenangi air.

" sudah lama seperti ini, tu lihat ada banyak kelelawar. Kotoranya penuh baunya pesing sampai kebawah, kalau mau dibagusi kapan saya kurang tahu, saya hanya pembeli," kata Robert Warga Antasari ini.

Menurutnya pasar ini sudah lama tidak ada perbaikan, ada yang membangun ruko baru dibelakang gedung namun tidak diminati, " pedagang-pedagang maunya tetap ditempat semula, bukan ruko baru hasil dengan harga sewa selangit," kata dia.

Pasar teradisonal Mati Suri Kantor Pengembang Tanpa Penghuni

Hiruk pikuk kendaran memadati jalan raya, kemactan pun sesekali terjadi ditengah kota. Dengkingan suara klakson kendaraan memenuhi disetiap sudut jalan ibu kota, Sabtu (7/4/2018) siang itu menghantar Lampung Post kesebuah gedung yang rusak sejak lama.

gedung ini berlantai 4 namun kondisinya sudah tak layak ditempati karena sudah lama tak dihuni. Anak tangga kecil menghantar langkah menuju lantai paling atas pusat perbelanjaan yang dulunya dibilang paling megah di Kecamatan TkT Kota Tapis Berseri.

Pasar sudah mulai sepi karena sudah setengah hari, kondisi gedung tanpa penghuni sudah lama mati mati suri. Suwasana hening menyelimuti, bau tidak sedap mulai menusuk hidung disaat pengunjung berkunjung kegedung megah tidak terurus ini. Setiap sudut terlewati hingga bertmu sebuah ruangan tanpa penghuni bertulis Kantor PT Perabu Makmur, kantor ini sempat tidak ada informasi dimana kebaradanya selama ini.

Kantoran berukuran 6x4 meter ini lah tempat pengembang pasar semep setiap hari bertugas, namun suasana perkatoran sepi tanpa penghuni bahkan disekitaran kantor tidak terurus lagi, hingga air pun menggenangi.

Poster berukuran besar dengan rancangan gedung baru pasar tugu terpampang jelas dilokasi perkantoran, namun sayang hal ini hanya wacana karena pengembangnya ntah dimana.

Masyarakat menginginkan gedung dikelolah lagi supaya tidak berbau pesng," sudah lama kayak gini, hanya da satu dua orang yang berdagang dilantai dua ini, itu pun jualan layang-layang," begitu kata Asriwi (32) dilokasi.

Asriwi menuturkan, pedagang sebetuknya sudah disiapkan tempat batu tapi tidak mau, mungkin karena lokasinya sulit dijangkau belum lagi harga sewa mahal, " sempat masuk pedagang awal pembangunan pasar tugu baru tapi keluar lagi, nggak tau saya alasan mereka apa," katanya.

Dengan banyaknya gedung pasar tradisonal yang terbengkalai pengamat Ekonomi pun meminta Pemerintah Daerah melakukan repitalisasi secara keseluruhan terhadap tempat jula beli para pedagang dan masyarakat yang ada saat ini.

Syahrial Daud, Pengamat Ekonomi Universitas Bandar Lampung mengatakan, jalan satu-satunya yang harus dilakukan adalah pembenahan meyeluruh terhadap pusat perbelanjaan masyarakat tersebut, " sekarang ini bagai mana kemauan Pemda melakukan repitalisasi itu suapaya pasar-pasar bermanfaat," katanya.

Untuk repitalisasi terhadap pasar itu masih kembali lagi kepada Pemda setempat mau atau tidak mereka melakukan eksen tersebut, " Dinas pasar juga harus bergerak melakukan rancangan baru untuk perubahan pasar yang ada selama ini, Hal itu harus dilakukan karena tidak ada cara lain selain cara itu," katanya.

Menurut Syahrial, pembangunan lain bisa dibangun oleh pemerinta kenapa tidak bisa denga pembangunan pusat perekonomian rakyat ," pasar itukan perputaran uangnya sangat besar, kenapa kita bisa ngutang untuk membangun flyover sementara untuk membangun pasar tidak bisa," kata Syahrial.Febi Herumanika.

Comments

  1. Merkur Safety Razors: What is the Best Merkur Safety Razors?
    Merkur Razors: What is 카지노 the Best 메리트 카지노 쿠폰 Merkur Safety Razors? · Merkur 34c · Merkur 34c · 샌즈카지노 Merkur 39c · Merkur Solingen · Merkur Progress · Merkur Double Edge

    ReplyDelete

Post a Comment