Jengkol atau biasa disebut Jering, adalah sejenis tumbuh-tumbuhan masuk dalam suku polong-polongan, buah jengkol banyak mengandung manfaat bagi tubuh karena terkadung banyak zat yang ada didalam buah ini, meski pun baunya begitu menyengat disaat memakanya atau pun setelah masuk ketubuh dan menjadi urin.
tumbuhan ini secara subur hidup didaerah Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatra Selatan. puluhan ton jengkol asal Muara Dua dibawa kedaerah lain termasu wilayah Lampung dan Pulau Jawa.
Harga jengkol dikabupaten paling selatan Sumatra Selatan ini tergolong sangat lah murah, dalam persatu kilo gramnya tidak lebih dari Rp15 Ribu setiap kali musim, bahkan harga itu sudah termasuk harga mahal untuk satu KG jengkol bagi petani, hal ini lah yang menjadikan cukon-cukong berani membawa buah jengkol keluar daerah, karena jika dibawa keluar daerah dipastikan jengkol akan laku terjual dengan harga yang tinggi.
Di Muara Dua, tidak ada petani yang berkebun jengkol secara kehusus, tumbuhan ini hidup berdampingan dengan hasil bumi yang lain seperti kopi, lada, pinang dan lain sebagainya. Dengan banyaknya tumbuhan hasil bumi dalam satu lahan perkebunan milik petani, petani selalu ikut memanen hasil perkebunannya. Ibaratnya jika musim panen jengkol tiba si petani panen jengkol, ketika panen kopi sudah waktunya dia pun memanen kopi dari hasil perkebunannya tersebut.
Jika didaerah lain hasil bumi berupa jengkol, kopi dan lainya dibeli dengan harga tinggi oleh perusahan yang berdiri diaerah itu sendiri, dan harganya pun pasti cukup tingi. nah di Kabupaten Oku Selatan, tidak ada pabrik atau perusahaan seperti daerah lain yang mengelola hasil jerih payah para petaninya, atas dasar itulah petani menjual kepemasok dengan harga yang sangat lah murah.
Semisalkan harga kopi di Lampung mencapai Rp28 Ribu/Kg, di Muara Dua, Pemasok membeli dengan harga Rp25 Ribu/Kg bahkan jauh lebih murah dari harga yang sebenarnya. Begitu juga dengan harga hasil bumi lainya seperti jengkol, lada dan lain sebagainya. meskipun teramat jauh dari harga jual sesungguhnya petani tetap bersemangat karena mereka tahu dengan bertani ini lah mereka bias menyekolahkan anak-anak mereka dengan harapan dikemudian hari dapat memberi perubahan terhadap para petani di daerah ini.
Karena merasa menjual hasil bumi yang mereka hasilkan terus-terusan murah selama ini, tidak sedikit petani di Muara Dua mulai berani membawa langsung hasil perkebunanya kedaerah lain, dan hasilnya pun terbukti, keuntunganya yang mereka dapat tidak lah sedikit dari yang mereka dapat selama ini. Langkah petani membawa hasil perkebunanya kedaerah lain ini belu secara keseluruhan petani melakukanya, tetapi sudah ada petani mulai berani membawa hasil buminya sendiri keluar dari Kabupaten/kota lainya dengan harga sesuai harapan mereka selam ini.
Banyak alasan petani tidak membawa hasil bumi yang mereka dapatkan kedaerah lain, selain jaraknya jauh, kendaraan untuk ngangkut rempah-rempah ini pun tidak ada. Berlahan tapi pasti petani Okus bergerak maju dengan dukungan teknologi yang sudah mulai berkembang saat ini.
Petani sudah mulai mengerti harus berbuat apa, dan menjal hasli buminya kemana, dengan bantuan teknologi yang mereka miliki, dengan kata lain jika mereka ingin mengetahui harga kopi dan hasil pertanian lainya meraka tinggal membuka hp mencari informasi di Google yang menyajikan informasi yang begitu lengkapnya.
Dengan bantuan informasi yang begitu cepat dan mudahnya didapatkan saat ini, diharapkan petani di Muara Dua akan semakin sukses dengan menjual hasil keringat dan jerih payahnya dengan harga sesuai yang diharapkan selam ini.
lang lemaknyo jengkol tu.. disini 10 ikok 5000
ReplyDeleteRendang jngkol enak tu
ReplyDelete