Gubuk Tua Mantan Pedagang Semep



Gerimis hujan membasahi gubuk tua mantan pedagang semep, papan kayu sudah mulai lapuk termakan usia, jalanan itu pun basah oleh kubangan begitu lah cerminan selintas tentan derita pedagang ditengah kota tapis berseri.

Siang itu Rabu (21/3), Lampung Post melihat aktifitas keseharian pedagang yang tidak jauh dari lokasi gedung pusat perbelanjaan Bambu Kuning, ratusan pedagang yang direlokasi sejak 5 tahun silam menempati kios lapuk berdinding papan beratap seng. Jalanan disekitar lokasi itu basah berlumpur akibat cuaca tak menentu,

Kios baru yang dinanti tak kunjung jadi, uang muaka yang diberi hingga kini tidak diganti, begitu lah nasip ratusan pedagang disini. Mereka bertahan untuk terus mengais rezki meski setiap hari selalu sepi.

Bangunan lama pasar seolah mati suri pengembanganya pun ditahan polisi, kini nasip semakin menjadi begitu ungkapan ibu Lusi. "Pedagang disini terus menanti kapan ruko baru kami berdiri, kalau tidak uang kami kembali," katanya Lusiani.

Tidak berani pedagang untuk melpor selama ini karena takut uang DP tidak dikembalikan. Ini fakta bukan cerita, pak walikota datang mengapiri mereka melihat keluh kesah yang dirasakan pedagang disana.

Lembaga Bntuan Hukum siap mendampingi pedagang secara cuma-cuma karena dinilai persoalan semep sudah terlalu lama, " kalau alasan tidak ada dana untuk melapor LBH siap mendapinginya secara cuma-cuma," kata Alian Setiadi.

Anggota DPRD Kota, Syarif Hidayat Angkat Bicara atas persoalan yang tengah diderita pedagang selama ini, menurut Wakil Rakyat Dari Fraksi PKS mengatakan, Sebagi bentuk rasa tanggungjawab pengembang mereka harus mengembalikan uang DP para pedagang, " supaya kekecewan para pedagang tidak berlarut sebaiknya dipulngkan uang muka yang mereka nanti selama ini," kaanya.Febi Wartawan Lampung Post.

Comments