Manisnya Durian Muara Dua

Foto: Tribunnews.com

 
Muara Dua adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, keberadaan Kota Muara Dua Sendiri terletak di wilayah paling Selatan Sumatra Selatan atau yang lebih dikenal masyarakat luas dengan sebutan Palembang.

Keberadaan kota ini juga tidak jauh dari danau terbesar kedua dipulau saumatra, ya namanya Danau Ranau, jadi sangat lah wajar jika wilayah ini masih sangat dingin, selain dekat dengan Danau Ranau, Di daerah ini juga masih terdapat banyak hutan lindung dengan ditumbuhi pepohonan yang begitu suburnya.

Mayoritas masyarakat di Kabupaten ini mencari penghidupan dari hasil bertani, jadi sangat lah wajar jika pengunjung masuk kewilayah Sumatra Selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat ini banyak menemukan beragam jenis pertanian dan buah-buahan seperti durian Muara Dua, duku, manggis dan lain sebagaianya disepanjang jalan daerah Muara Dua.



Durian Muara Dua

Tidak ada petani di Muara Dua yang sengaja mengkhususkan lahanya untuk berkebun durian, meskipun ada masih sangat jarang, ditempat ini durian hidup bercampuran dengan tumbuhan pertanian lainya seperti kopi lada dan tumbuhan hasil bumi lainya, batang durian di daerah Muara Dua, pun tergolong besar dan sangat lah tinggi dibandingkan durian pertanian yang sengaja ditanam masyarakat perkotaan. Dengan alasan itulah durian ditempat ini manis, karena tidak ada buah durian yang sengaja dipetik dari batangnya melainkan jatuh sendiri karena sudah matang siap untuk dimakan.



Serunya Menjaga Durian Dimalam Hari
Setiap musi durian atau buah durian sudah mulai berjatuhan, pemilik dari lahan tersebut bermakan di kebun milik mereka dikarenakan apa bila tidak ditunggu durian yang jatuh akan lenyap seketika dimakan ham babi hutan yang masih tergolong banyak diwilayah ini.

Pada saat menunggu durian dimalam hari ini lah letak keseruan para pengunjung yang sengaja datang ingin menikmati manisnya durian di Oku Selatan, selain suasan gelap hanya ditemani nyala api obor, disekeliling kita pun masih banyak hutan rimba yang sesekali memunculkan kesan sunyi dan suara binatang liar dari dalam hutan, belum lagi ditambah cuaca diwilayah ini sangat lah dingin ketika menjelang malam.

Jerih payah satu malam pun akan terbayar saat mata hari sudah mulai bersinar, karena para pembeli duren sengaja datang keperkebunan untuk membeli durian hasil kerja keras semalaman. Belum lagi memakan durian pasti sangat lah puas karena hasil menjaga semalam pasti lah sangat banyak, jika kita ikut langsung keperkebunan milik mereka.



Nikmatnya Lupuk Durian Muara Dua



Durian yang jatuhnya pecah atau ada bekas sisa dimakan banjig tidak laku untuk dijual, buah durian seperti ini lah yang sering diolah menjadi makanan kahas Muara Dua, makanan ini sejenis dodol mereka meyebut makanan ini dengan nama lumpuk durian, rasa dodol durian muara dua ini sangat lah nikmat salah satu makanan yang paling saya cari ketika kemuara dua adalah makanan ini. Hanya saja sangat jarang ditemukan di daerah muara dua makanan ini ketika musim duren belum tiba.


Selain Lumpuk durian, masyarakat juga sering mengolah buah durian menjadi makanan lain seperti halnya tempoyak, makanan seperti ini sangat jarang ditemukan diwilayah laian terlebih masyarakat perkotaan seperti daerah Ibu Kota Jakarta.


Tepoyak Durian Muara Dua
Tempoyak merupakan olahan dari buah durian yang telah dipishkan dari bijinya, daging buah durian yang manis tersebut dicampur dengan garam sesuai ukuran yang telah ditentukan, hasil campuran keduanya boleh langsung dimakan utnuk sayur, atau pun tempoyak dapat disimpan didalam topeles untuk kemudian dimakan kemudian.

Comments