Tugu Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) yang dibangun untuk menghormati Pahlawan Akmal.(Foto:Koran SINDO) |
Akmal merupakan pahlawan kebanggaan masyarakat Oku Selatan dan Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, karena Akmal sudah memperjuangkan kemerdekaan. Pahlawan Akmal merupakam suami dari putri tertua Pangeran Natamarga, Pasirah dari Marga Waruk.
Dikutif dari SindoNews.com, Nama akmal juga diabadikan pemerintah menjadi salah satu nama jalan Protokol di Baturaja, Ogan Komering Ulu.
Sebelum zaman penduduk Jepang di Indonesia Akmal Muda bersekolah di Jakarta dan bersahabat dekat dengan berbagai tokoh Nasional seperti Ki Hadjar Dewantara, Agus Salim, Soekarno. Hal ini dibuktikan sejumlah foto Akmal bersama dengan tokoh penting nasional diberbagai kesempatan.
Pada perjuanganya pahlawan Akmal dikenal salah satu penentang penjajahan. Konon merupakan salah satu pendiri dan pemimpin Partai Serikat Islam Indonesia (PSII) di Sumatra Selatan. pada zaman Jepang, Akmal dikenal merupakan musuh bebuyutan Dai Nippon (Tentara Jepang) tahun 1942 hingga 1945. Karena menentang keras dan melakukan perlawanan sehingga tentara Dai Nipon memburunya sehingg target utama mereka.
puncaknya, dikenal dengan peristiwa pertempuran hebat Gunung Pasir Muara Dua- Banding Agung, ketika sejumlah perwira tentara Jepang terbunuh dalam pertempuran hebat tersebut. Pemerintah Jepang akhirnya marah dan melakukan penyisiran dan menjadikan target utama Pahlawan Akmal. Sehingga suatu ketika di daerah Rnau tepatnya di Sukamarga, Akmal dan keluarga dikepung ratusan tentara Jepang. Mereka memberi ultimatum, apa bila Akmal tidak meyerahkan diri, maka seluruh kota dan isinya akan dibumi hanguskan.
Ketika suasana ketegangan memuncak, dimana tentara Jepang memenuhi Buay Pematang Ribu Rnau Tengah. Pahlawan Akmal akhirnya keluar menghampiri tentara Jepang, namun saat itu lokasi tersebut hujan peluru senjata Jepang.
Meski sudah diberondong senjata, namun tidak satu pun yang menembus kulitnya, karena Pahlawan Akmal dikenal kebal peluru, dan sampai akhirnya ditangkap tentara Jepang. Setelah ditangkap Pahlawan Akmal selanjutnya diseret dengan mobil di jalanan dikawasan Banding Agung.
Kesaktian Pahlawan Akmal sampai membuat tentara Jepang putus asa. Selain sudah ditembak dengan senapan dan sudah berulangkalai disiksa Pahlawan Akmal masih tidak bisa dibunuh serdadu Jepang. Hingga akhirnya, serdadu Jepang menguburnya hidup-hidup sekitar tahun 1945 menjelang masa kemerdekaan.
Sippp..luar biasa
ReplyDelete