Untuk Menjaga Garis Keturunan, Pusaka Kepala Banteng Ini Diwariskan Sejak Tahun 1800,

Pusaka Kepa Banteng Sejak Tahun 1800

Banteng atau tembadu (dari Bahasa Jawa, banteng), Bos javanicus, adalah hewan yang sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailan, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan, Jawad an Bali. Banteng dibwa ke Australia Utara pada masa kolonisasi Britania Raya pada 1849 dan sampai sekarang masih lestari.

Bicara soal Banteng, saya sebagai penulis blog ini memiliki cerita unik dengan salah seorang pengacara di Bandar Lampung, namanya Tarmizi, dirumahnya kawan saya ini di Jalan Tirtayasa Kota Bandar Lampung, terdapat sebuah tanduk banteng berukuran besar. Menurut dia tanduk itu keberadanya sejak 1800 tahun silam yang ia dapat langsung dari sesan (adat Lampung Way Kanan).. Kepada Sunan Tuha dari mempelai wanita.
Sunan Tuha adalah kakek dari Sunan Ratu, Sunan Ratu adalah kakek dari Ratu Marga (Tarmizi)

Menurut siempunya barang (Tarmizi), barang ini adalah pusaka yg turun langsung dari kakeknya kepada anak tertua dalam garis keturunan.



untuk merawat kepala banteng yang sudah berumur ratusan tahun tersebut kata Tarmizi, tidak ada sesajan khusus bahkan seperti halnya merawat barang hias lainya. “biasa aja tdk ada sesajen khusus, paling dibersihkan saja pakai tisu kalu ada debunya,” kata dia.

Diberi kuasa untuk memegang tanduk benteng tersebut kata dia adalah orang Penerus keturunan yang dinilai tertua dalam keluarga keturunan tersebut, “Pusaka kepala banteng ini menandakan kekuatan atau mengankat derajat keluarga, yang menerimanya adalah Penerus keturunan yang dinilai tertua dalam keluarga tersebut,” kata Tarmizi.

Tarmizi, menerima kepala banteng pusaka dari nenek moyangnya itu pada saat dia berusia 19 tahun, karena diusia itu bagi adat masayarakat tanah kelahiranya sudah dinilai dewasa dan dapat mewakili keluarga. “ saya salah satu keturunan tokoh Way Kanan dari Kampung Gedung Batin, Yaitu Cucu tertua dari Sunan Ratu. diwariskan secara turun temurun kepala banteng itu kepad anak tertua laki-laki yang bisa mempertahankan kerturunan dan memperbaiki keturunan keluarga,” katanya.

Keseharian pemilik tanduk banteng pusaka ini bekerja sebagai pengacara, meski pun dia keturunan tokoh tetapi dia tidak sombong, kepada semua orang dia juga dikenal suka bergaul terhadap semua golongan, karena menurut dia kesombongan adalah awal dari kehancuran baik dunia sampai akherat.



Comments