Dipedalaman tanah Seriwijaya, yang letak Kabupaten paling Selatan, Provinsi Sumatra Selatan, setiap malam gelap gulita, karena kekurangan pasokan listrik begitu lah cerita rakyat disana.
Ya.. Nama Kabupatennya tidak lain dan tidak bukan Ogan Komering Ulus Selatan. Miris rasanya melihat tanah kelahiran tercinta setiap malam tanpa cahaya.
Zaman memeng sudah berubah, minyak tanah memang sudah langka, kampung halaman ku tetap gelap gulita tanpa cahaya, tapi lampu kaleng ku tetap setia bercahaya.
Pemerintah tutup mata, masyarakatnya menderita tanpa cahaya, ini lah cerita tanah Sriwijaya.
Masyarakatnya tidak berdaya, mau mengadu dengan siapa? untuk sementara beginilah cerita yang sebenarnya di tanah Sriwijaya.
Alasan mereka sederhana gardu induk jauh disana, entah sampai kapan rakyat diujung Sumatra menderita.
Menjelang sore anak desa berlari berbelanja tak lupa membawa botol Aqua untuk wadah minyak lampu kalng tercinta.
Begini lah cerita dibalik tanah kelahiran tercinta tanpa cahaya, masyarakatnya sabra menahan derita.
Pemilu kada sebentar lagi tiba, masyarakat menanti pemimpin sederhana agar desanya bercahaya, janji belaka sudah dirasakanya, mereka ingin bukti nyata kampung halamnya bercahaya.
Kisah ini kisah langka yang kurasa setiap pulang kedesa, namun apa mau dikata ini fakta bukat cerita.
Muara Dua nama ibu kotanya, tanah subur tenpat tinggalnya, pemerintah nggan mendengarkan kata, penderitaan tanpa cahaya akan terus dirasakan rakyatnya.
Comments
Post a Comment