Cuaca mendung dengan derasnya hujan mengguyur kota Bandar Lampung dan sekitarnya Sore itu Kamis (8/3), jam dinding pengadilan Kelas 1A, Tanjungkarang, menunjukkan pukul 15.30 Wib.
Puluhan Bocah kecil membawa payung dengan warna bak pelangi sudah berbaris diteras pengadilan terbesar di Provinsi Lampung ini.
Sekian lama menunggu para boca pengais rezki dari derasnya hujan itu secara teratur menunggu giliran payung yang dikepal tangannya berharap ada yang meyewa.
Saling rebut pelanggan itu pun menghadirkan keseruan tersendiri baginpara bocah yang tergolong masih berusia 7 hingga 9 tahun itu.
Dengan asiknya menikmati derasnya hujan para bocah ini menggiring pelangganya yang telah menyewa payung mereka masing-masing.
Kuyub baju sang bocah kucuran air dingin hujan seakan tak dirasakanya demi uang receh dari pegawai yang menyewa payungnya.
Karena telah berulang mengantar pelanggan, rasa dingin itu pun membalut tubuh kecil sang anak, bibirnya gemetar hampir semua badanya basah, itu dilakukannya untuk tetap jajan dihari esok.
" ya untuk tambahan jajan disekolah lah om, emang om dari wartawan mana" tanya bocah kecil berbaju merah saat Lampung Post menghampirinya.
Disini kata sang boca ada 10 anak yang rutin mengais rezki setiap hujan turun, dengan bermodalkan payung yang dibawa dari rumah masing-masing.
" banyak ada 10 anak, kalau disini termasuk sedikit di Kantor Gubernur itu yang paling banyak om," kata Boca yang diketahui bernama Ridho ini.
Ditanya penghasilan para bocah ini pun meyebutkan satu persatu, menurut mereka penghasilan tak menentu dari ojek payung terkadang hingga hujan reda satu anak dapat nengumpulkan uang hingga Rp10 Ribu.
" nggak nentu llah, kadang dapat goceng kadang juga dapat Rp10 Ribu, dang juga hanya dapat Rp300 Ribu," kata anak-anak ini.
Pekerjaani lah menurut sang anak yang mereka dapat kerjakan untuk menambah uang jajannya, yang meumpang ojek payungnya pun kebanyakan hakim bahkan jaksa dab pengacara yang hendak menuju kendaraan mewah mereka.
" ada yang ngasih Rp500 Rupiah, ada yang ngasih goceng sekli sewanya, tergantung dari kemurahan hati mereka. Kalau kami si nggak memaksa tarif ojekan kami ini," katanya.
Yang terpenting hujan bagi kami rezki pasti akan datang, " kalau hari sudah mendung kami sudah siap membawa payung menunggu pegawai pulang," katanya.Febi Herumanika.Wartawan Lampost.co
Comments
Post a Comment