Lada Muara Dua


Foto: Mediatani.com

Lada
 atau dengan nama popular Merica atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sahang, mempunyai nama latin Piper Albi Linn, tumbuhan dengan cara hidup merambat ini mengadung kimi, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati.

Rasa lada bersipat sedikit pahit, pedas dan hangat, dan anti piretik. Tumbuhan dengn biji kecil ini ditemukan sejak puluhan abad silam.

Umumnya masyarakt Indonesia hanya mengenal dua jenis yakni lada putih dan lada hitam yang serung dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.

Meski berbiji kecil lada menjadi komuditas perdagangan duni, Indonesia sendiri mengekspor hasil lada keluar negeri sudah lebih dari 80%. Selain dikenal dengan pedasnya lada memiliki julukan The King of Spice atau dengan sebutan lain rajanya rempah-rempah

Lada umumnya tumbuhan yang berkembang biak dengan biji, namun para petani terutama di Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, lebih memilih melakukan pemotongan terhadap batang lada, kemudian langsung menanam batang yang telah ditentukan ukuranya dan dinilai cocok untuk dijadikan bibit lada baru.

Sebelum melakukan penanaman dan pemilihan bibit para petani biasanya menanam pohon sebagai tiang, batang yang digunakan sebagai tiang harus harus kuat dan cepat hidup tujuanya untuk digunakan tempat batang-batang lada merambat naik keatas.

Jiaka lada tidak diberi tiang sebagai penopang supaya lada naik keatas, dapat dipastikan lada akan merayap mengikuti permukaan tanah.

Bentuk batang lada seperti batang tebu memiliki ruas panjang sekitar 5-7 cm, panjang ruas ini pun tergantung pada tingkat kesuburan tanah tempat lada ditanam.

Akar tanaman lada adalah akar tunggang namun mierip dengan akar serabut. Ukuranya kecil-kecil tidak panjang seperi akar tunggang biasanya.

Sesuai dengan jenisnya akar tanaman ini dibedakan menjadi dua. Yakni akar lengker dan akar tanah. Akar lengket adalah akar yang tumbuh pada setiap ruas buku yang berada di permukaan tanah. Dalam setiap buk biasanya ditumbuhi 10 helai akar bahkan lebih, buku-buku yang memiliki akar ini lah yang sering dijadikan bibit lada baru tanaman lada oleh para petani.

Sementara akar tanah adalah akar yang tumbuh pada batang tanaman lada yang berada didalam tanah. Sementara Daun lada berbentuk bulat seperti telur namun pada bagian ujung tedapat runcingan, daun lada berwarna hijau mengkilat jika daun tersebut berumur tua sementara daun muda lada berwarna hijau pucat.

Kapan Lada Dipanen


Lada yang baru ditanam membtuhkan waktu 3-4 tahun lamanya baru bisa menghasilkan buah. Usia produksi lada pun tidak menentu namun kebanyakan usia produksi lebih dari 10 tahun lamanya.

Karena tumbuhan lada merayap mengikuti tiang, Sebelum memanen lada biasanya para petani memperispkan tangga sesuai ukuran tingginya tiang tempat lada merayap tersebut.

Setelah lada dipetik dari batang dengan cara memanjat, buah kecil lada kemudian dipisahkan dari tangkanya. Saat inilah terjadi penyortiran apakah lada akan dibuat lada putih atau lada hitam.

Cara membuat Lada Hitam Berkualitas

Buah lada pada umumnya berwarna hijau muda, kemudian berubah menjadi hijau tua dan selanjutnya warna buah lada akan berubah menjadi kuning sampai kemerah-merahan.

Buah lada berumur tua biasanya berwarna hijau tua, disertai ada buah lada sudah mulai menguning dalam satu tangkainya, buah seperti ini lah yang sering dijadikan masyarakat di daerah muara Dua sebagai lada hitam berkualitas.

Lada berwarna hijau tua kehitaman yang telah terpisah dari tangkainya kemudian dijemur hingga kering, setelah lada betul-betul kering baru lah dapat dijual kepasaran.

Cara membuat Lada Putih Berkualitas

Biasanya para petani memisahkan lada berwarna kemerah-merahan dan kuning dengan buah lada berwarna hijau tua. dua warna yakni merah dan kuning lah kemudian direndam didalam ari beberapa hari untuk pemisahan kulit luar buah tersebut, setelah kulit dari buah lada terpisah lada putih yang diharapkan sudah mulai terlihat namun belum dapat diproduksi atau dijual karena masih ada air sisa rendaman. Langkah selanjut melakukan penjemuran penjemuran dilakukan memakan waktu satu hingga dua hari bahkan lebih sampai lada betul-betul kering.

Lada putih cendrung lebih mahal dari lada hitam, karena proses pembuatan lada putih tergolong sulit dan memakan waktu yang lama, lada putih juga dapat langsung digunakan untuk memasak sementara lada hitam harus diproduksi dengan alat baru lah dapat dikonsumsi.

Comments

  1. Mantap coyy ... Nulis lagi Donk yg punya bloog salam Sehasan Seandan

    ReplyDelete

Post a Comment