Muara Dua

Foto: asal-jepret-jepret.blogspot.com


Sebagai putra asli Sumsel saya merasa punya kewajiban untuk mempromosikan tanah kelahiran, dengan harapan akan berdampak positif ke perkembangan tanah kelahiran maupun image bagi komunitas Sumsel (Palembang) di tanah rantauan terutama Bandar lampung.




Walaupun saya pribadi jarang pulang kampung, tapi kerinduan akan indahnya Muara Dua tak pernah sirna. Melalui tulisan ini, ijinkan saya menceritakan sedikit tentang Muara dua, serta mengajak putra-putra Sumsel untuk bahu-membahu memajukan tanah kelahiran. Sekaligus meminta izin jika ada foto-foto dan tulisan dari blog kawan-kawan yang saya pakai untuk memperlengkap laman ini.







Kehidupan masyarakatnya yang masih tradisional (petani ), serta rumah-rumah model lama yang masih terbuat dari kayu dengan model panggung, akan membuat Anda merasa kembali ke masa-masa tempo doeloe.




Kabupaten Oku Selatan merupakan tanah kelahiran yang tidak dapat kulupakan, meski separuh lebih dari hidup ku tidak tinggal ditanah ini namun kerinduan akan tanah ini selalu terlintas dibenak ku. adat istiadat yang masih menganut rasa persaudaraan yang begitu kuat, hasil bumi yang begitu banyak serta pemandangan alam yang begitu indah tak akan sirna dari ingat ku.




Empat Belas tahun sudah Kabupaten OKU Selatan saat ini, usianya masih tergolong remaja berlahan tapi pasti tanah kelahiran ini bangkit dari keterpurukan. jiwa muda terlebih yang merantau negeri orang sangat dibutuhkan untuk sumabang ide dan pemikiran demi kemajuan daerah tercinta.


Kota Muara Dua, merupakan ibu kota dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, ditengah kota ini terdapat sebuah sungai besar yang mengalir melalui Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan kabupaten-kabupaten lainya.

teransaksi jual beli haisl bumi dan lain sebagainya terjadi dikota kecil yang dinamakan mura dua ini. tidak jauh dari pusat kota ini terdapat sebuah danau yang begitu indahnya yaitu Danau Ranau, dari pusat kota muara dua untuk menuju danau ini membutuhkan waktu perjalanan sekitar dua higga tiga jam lamanya.


Comments